-->
https://www.batmanteacher.com/

Followers

Harga Sebutir Nasi


Di sebuah desa kecil, ada seorang anak bernama Rania. Rania adalah anak yang ceria dan selalu tersenyum. Namun, ada satu hal yang membuat ibu Rania sedih. Rania suka membuang nasi ketika makan.


Ibu Rania sudah berkali-kali mengingatkan Rania untuk tidak membuang nasi. Namun, Rania tetap saja tidak mendengarkan. Bahkan, ketika ibu Rania menunjukkan gambar-gambar anak yang tidak mendapatkan makanan, Rania masih tidak peduli.

Desain Pribadi by canva.com 


Suatu hari, ketika Rania sedang makan siang di sekolah, teman sekelasnya, Kanza, melihat Rania membuang nasi. Kanza pun menghampiri Rania.

"Kenapa kamu selalu membuang nasi, Rania? Banyak anak di luar sana yang tidak mendapatkan makanan, tahu tidak?" tanya Kanza.

"Ah, tidak apa-apa. Ibu saya pasti akan membuatkan saya makanan lain," jawab Rania santai.

"Tapi, bagaimana dengan anak-anak yang tidak punya makanan, Rania? Apakah kamu tidak peduli sama sekali?" tanya Kanza dengan sedih.

“Sini, aku tunjukkan sesuatu.” Ajak Kanza pada Rania. Dia lalu menunjukkan video tentang kelaparan di sebuah negara. Dalam video tersebut terlihat wajah anak-anak yang mengalami busung lapar karena ketiadaan makanan. Rania melihatnya dengan diam seribu bahasa.

"Melihat kondisi ini, apakah kamu masih ingin membuang makanan, Rania?" tanya Kanza.

Rania hanya terdiam, tapi dalam pikirannya ia kasihan menihat video yang diperlihatkan kakaknya. Dia juga kepikiran selama ini dia sering menyisakan makanan dan membuangnya dengan begitu mudah.

Setelah melihat video kakaknya, Rania mulai berjanji pada dirinya untuk tidak membuang lagi makanan yang dia miliki.

“Bagus Rania, kamu menghabiskan semua sarapanmu pagi ini.” Ucap ibu dengan wajah senang.


Kanza tersenyum. Dia merasa senang karena melihat perubahan pada adiknya. Dia telah bisa membantu Rania menyadari kesalahannya dan berubah menjadi lebih baik.


Beberapa waktu kemudian, musibah datang tak terduga. Hujan terus menerus mengguyur di desa tempat Rania tinggal, sementara itu banyak sekali sampah yang menyumbat aliran di sungai yang melintasi desa Rania. Akhirnya banjir tidak dapat dihindari. Banyak rumah hancur dan orang kehilangan tempat tinggal serta makanan. 

Rania dan keluarganya juga terdampak oleh banjir tersebut. Namun, berkat kebiasaan baiknya yang sudah terbentuk, Rania bisa mengatasi situasi tersebut. Rania semakin sadar betapa berharganya sebutir nasi yang dia makan selama ini. Di saat mengungsi seperti ini, kadang mereka saling berebut makanan di saat ada relawan datang membawa makanan.

Rania juga ikut membantu para tetangganya yang saat itu mengungsi di tenda. Melihat kebaikan dan kepedulian Rania terhadap makanan, warga desa pun mengajak Rania untuk membantu memasak dan menyajikan makanan untuk mereka yang terdampak banjir. Rania merasa senang karena bisa membantu masyarakat.


Rania menjadi contoh bagi teman-temannya dan anak-anak di desanya. Mereka belajar untuk menghargai makanan dan tidak membuang-buangnya. Rania juga belajar bahwa kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain akan kembali kepada kita.

Dengan cara yang sederhana, yaitu dengan tidak membuang nasi, Rania telah menginspirasi banyak orang dan membawa kebaikan dalam hidupnya dan orang-orang di sekitarnya. Hidupnya pun menjadi lebih bermakna dan bahagia karena bisa membantu orang lain dan memberi manfaat bagi masyarakat.

Related Posts
Widayanti Rose
Teacher, Writer, bussiness women, and Trainer

Related Posts

Post a Comment