Satria namanya. Seorang anak laki-laki satu-satunya Ibu Aminah yang sangat malas untuk mandi. Dia lebih suka bermain dengan mainannya daripada membersihkan dirinya. Setiap hari ibu selalu mengingatkannya untuk mandi.
"Hey Satria, kamu belum mandi nih?" tanya ibu Satria.
"Aku gak mau mandi, Ibuku. Aku ingin bermain dengan mainanku," jawab Satria.
"Iya, tapi kamu harus mandi dulu sebelum bermain, Satria. Kalau tidak, tubuhmu akan berbau dan kotor," kata ibu Satria.
"Aku merasa baik-baik saja, Ibuku. Aku tidak perlu mandi," kata Satria lagi.
"Baiklah, tapi ingat bahwa jika kamu tidak mandi, maka kamu akan merasa gatal dan kotor. Kamu juga bisa sakit karena bakteri dan kuman yang menempel pada kulitmu," kata ibu Satria dengan nada khawatir.
Satria tidak memperdulikan kata-kata ibunya dan tetap melanjutkan bermain dengan mainannya. Bukan hanya kali ini saja Satria menolak ajakan ibu. dia seringkali tidur malam dengan tubuh yang kotr dan basah dengan keringat.
Setelah beberapa jam bermain, Satria mulai merasa tidak nyaman karena tubuhnya yang kotor dan lengket.
Setelah beberapa waktu, Satria mulai merasa gatal-gatal pada kulitnya dan muncul ruam-ruam merah yang tidak hilang-hilang. Ia juga mulai merasa tidak nyaman karena bau badannya yang semakin menyengat.
"Aku merasa gatal-gatal, Ibuku. Apa yang terjadi dengan kulitku?" tanya Satria khawatir.
"Ibu rasa itu bisa karena kamu tidak sering mandi, Nak. Kuman dan bakteri menempel pada kulitmu dan menyebabkan infeksi. Kita harus segera membawamu ke dokter," kata ibu Satria dengan nada khawatir.
Mereka pun berangkat ke dokter yang letaknya tidak jauh dari rumah Satria.
Setelah diperiksa oleh dokter, Satria diberitahu bahwa ia terkena penyakit kulit karena kurang menjaga kebersihan tubuhnya. Dokter juga memberikan obat dan menjelaskan bahwa ia harus mandi secara teratur untuk mencegah penyakit tersebut.
"Aku menyesal karena malas mandi, Ibuku. Aku tidak ingin terkena penyakit seperti ini lagi," kata Satria menyesal.
"Iya, Nak. Sekarang kamu harus lebih rajin mandi dan menjaga kebersihan tubuhmu. Kesehatan itu sangat penting," kata ibu Satria sambil mengelus kepala Satria.
Satria kemudian mulai rajin mandi dan membersihkan dirinya setiap hari. Ia juga mulai memperhatikan kebersihan lingkungan sekitarnya dan mulai membiasakan diri untuk mencuci tangan setiap kali setelah bermain atau sebelum makan.
"Ibu, aku merasa lebih segar dan nyaman setiap hari setelah mandi. Aku juga tidak merasa gatal-gatal lagi," kata Satria kepada ibunya dengan senyum.
"Iya, itu karena kamu sudah rajin mandi dan menjaga kebersihan tubuhmu. Aku bangga padamu, Nak," jawab ibu Satria sambil tersenyum.
Setelah mengalami penyakit kulit tersebut, Satria menjadi semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan. Ia memutuskan untuk menjadi contoh yang baik bagi teman-temannya dan selalu mengingatkan mereka untuk rajin mandi dan menjaga kebersihan.
Satria juga membagikan pengalamannya kepada teman-temannya di sekolah, mengajak mereka untuk sama-sama rajin mandi dan menjaga kebersihan. Beberapa temannya yang sebelumnya juga sering malas mandi dan kurang memperhatikan kebersihan tubuh, menjadi terinspirasi dari pengalaman Satria dan mulai merubah kebiasaan mereka.
"Terima kasih sudah mengajak kami untuk rajin mandi dan menjaga kebersihan, Satria. Kita harus menjaga kesehatan agar tetap kuat dan bisa beraktivitas dengan baik," kata teman Satria yang lain.
Satria merasa senang bisa membantu teman-temannya dan membuat lingkungan sekitarnya menjadi lebih bersih dan sehat. Ia merasa bahwa kebersihan adalah tanggung jawab kita bersama dan penting untuk dijaga agar kita bisa hidup dengan baik dan sehat.
Dari kisah Satria, kita bisa belajar bahwa kebersihan bukan hanya menjadi tanggung jawab pribadi, tapi juga menjadi tanggung jawab kita semua. Kita harus rajin mandi, mencuci tangan, dan menjaga kebersihan lingkungan agar kita bisa terhindar dari penyakit dan infeksi. Dengan menjaga kebersihan, kita juga bisa membuat lingkungan sekitar kita menjadi lebih nyaman dan bersih.
Selain itu, menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan juga bisa membantu kita untuk merasa lebih percaya diri. Ketika kita merasa bersih dan segar, kita akan lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain. Hal ini bisa membantu kita untuk membangun hubungan yang baik dengan orang di sekitar kita.
"Aku merasa lebih percaya diri setelah rajin mandi dan menjaga kebersihan, Ibu. Aku juga merasa lebih sehat dan kuat," kata Satria dengan senyum.
"Iya, Nak. Ketika kita merasa bersih dan sehat, kita juga akan lebih bahagia dan produktif," jawab ibu Satria sambil mengelus kepala Satria.
Dari kisah Satria, kita bisa belajar bahwa menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan bukan hanya penting untuk kesehatan, tapi juga untuk kepercayaan diri dan kesejahteraan psikologis kita. Kita harus menjaga kebersihan dengan baik agar bisa hidup dengan baik dan merasa lebih baik dalam diri kita sendiri. Semoga kisah Satria bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu rajin mandi dan menjaga kebersihan!
