-->
https://www.batmanteacher.com/

Followers

8 Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Sebelumnya


Pengertian Kurikulum Merdeka

Sebagai kurikulum baru, orang banyak bertanya Apa sih itu Kurikulum Merdeka? Bagaimana konsep pembelajaran dalam kurikulum merdeka? apa ciri khas kurikulum merdeka? apa saja yang ada di dalam kurikulum merdeka? Apa perbedaan kurikulum 13 dan Kurikulum Merdeka?

Kurikulum Merdeka adalah konsep pendidikan yang bertujuan untuk memberikan kebebasan bagi siswa dalam memilih materi pelajaran yang ingin dipelajari dan menyesuaikan pembelajaran dengan minat dan bakat mereka. Konsep ini muncul sebagai respons terhadap sistem pendidikan yang masih terlalu rigid dan kurang memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan potensi mereka.

Ide Kurikulum Merdeka sendiri sebenarnya sudah muncul sejak lama, terutama di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Namun, baru-baru ini konsep ini mulai diperkenalkan di Indonesia sebagai bagian dari reformasi pendidikan yang lebih inklusif.
Sumber Gambar : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSTFlcMb31xpx04zZkAkAqKTmxsF2OdmRzfow&usqp=CAU 


Dalam Kurikulum Merdeka, siswa diizinkan untuk memilih sendiri materi pelajaran yang ingin dipelajari berdasarkan minat dan bakat mereka. Misalnya, seorang siswa yang memiliki minat dalam bidang musik dapat memilih untuk mempelajari teori musik, atau bahkan memilih untuk berpartisipasi dalam kelompok band di sekolah. Hal ini bertujuan untuk memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengeksplorasi minat mereka dan mengembangkan potensi mereka secara optimal.

Namun, Kurikulum Merdeka bukanlah sekadar memberikan kebebasan dalam memilih materi pelajaran. Konsep ini juga menekankan pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Siswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan ini melalui proyek-proyek yang relevan dengan minat mereka.

Sebagai contoh, seorang siswa yang memiliki minat dalam teknologi dapat memilih untuk membuat aplikasi atau situs web sebagai proyek akhir tahun mereka. Hal ini tidak hanya akan membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan teknologi, tetapi juga keterampilan berpikir kritis dan kreativitas.

Selain memberikan kebebasan dalam memilih materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan abad ke-21, Kurikulum Merdeka juga menekankan pada pembelajaran yang kontekstual. Siswa diharapkan dapat mengaitkan pembelajaran mereka dengan kehidupan nyata dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pelajaran.

Misalnya, seorang siswa yang mempelajari ilmu biologi dapat mengunjungi kebun binatang atau taman nasional untuk melihat langsung berbagai spesies hewan dan tumbuhan yang dipelajari dalam kelas. Hal ini tidak hanya akan membantu siswa dalam memahami konsep biologi secara lebih baik, tetapi juga mengembangkan rasa cinta terhadap alam dan lingkungan.

Namun, meskipun Kurikulum Merdeka memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan potensi siswa secara optimal, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya sumber daya dan dukungan dari pihak sekolah dan pemerintah.



Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Sebelumnya



Kurikulum Merdeka memiliki beberapa perbedaan dengan kurikulum sebelumnya yang telah diterapkan di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara Kurikulum Merdeka dan kurikulum sebelumnya:


1. Pemberian Kebebasan pada Siswa



Perbedaan yang paling mendasar antara Kurikulum Merdeka dan kurikulum sebelumnya adalah memberikan kebebasan pada siswa dalam memilih materi pelajaran yang ingin dipelajari. Kurikulum sebelumnya cenderung memberikan struktur yang kaku dan kurang memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan minat dan bakat mereka.

Dalam Kurikulum Merdeka, siswa memiliki kebebasan untuk memilih materi pelajaran yang ingin dipelajari dan menyesuaikan pembelajaran dengan minat dan bakat mereka. Hal ini membantu siswa untuk lebih bersemangat dan terlibat dalam pembelajaran, serta memungkinkan mereka untuk mengembangkan potensi secara optimal.


2. Fokus pada Keterampilan Abad ke-21



Kurikulum Merdeka juga lebih fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Kurikulum sebelumnya cenderung lebih fokus pada penguasaan materi pelajaran secara akademis.

Dengan fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21, Kurikulum Merdeka diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih siap menghadapi tuntutan dan tantangan di masa depan.


3. Pembelajaran yang Kontekstual



Kurikulum Merdeka juga menekankan pada pembelajaran yang kontekstual, di mana siswa diharapkan dapat mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pelajaran. Kurikulum sebelumnya cenderung lebih fokus pada penguasaan materi pelajaran secara teoritis.

Dengan pembelajaran yang kontekstual, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pelajaran dan mengaitkannya dengan pengalaman dan pengetahuan mereka sehari-hari.


4. Pembelajaran yang Bersifat Kolaboratif



Kurikulum Merdeka juga lebih mendorong pembelajaran yang bersifat kolaboratif, di mana siswa bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kurikulum sebelumnya cenderung lebih fokus pada pembelajaran yang bersifat kompetitif.

Dengan pembelajaran yang bersifat kolaboratif, siswa dapat mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal yang penting di era globalisasi saat ini.


5. Evaluasi yang Lebih Holistik



Kurikulum Merdeka juga menekankan pada evaluasi yang lebih holistik, di mana siswa dinilai berdasarkan pencapaian kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kurikulum sebelumnya cenderung lebih fokus pada pencapaian kognitif saja.

Dengan evaluasi yang lebih holistik, siswa dapat lebih diakui atas berbagai pencapaian yang mereka raih, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.


6. Penerapan Teknologi



Kurikulum Merdeka juga memperkenalkan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran. Penerapan teknologi ini bertujuan untuk mempermudah siswa dalam memperoleh informasi, serta memungkinkan mereka untuk belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan.

Dalam Kurikulum Merdeka, teknologi juga digunakan untuk mendukung proses evaluasi dan pelaporan, sehingga guru dapat melacak kemajuan siswa secara lebih efektif.


7. Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa



Kurikulum Merdeka menempatkan siswa sebagai pusat dari proses pembelajaran, di mana guru bertindak sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan.

Dalam kurikulum sebelumnya, guru seringkali bertindak sebagai sumber informasi tunggal, di mana siswa lebih banyak menjadi penerima informasi.

Dengan menempatkan siswa sebagai pusat dari proses pembelajaran, Kurikulum Merdeka memungkinkan siswa untuk lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran, serta lebih memotivasi mereka untuk belajar.


8. Pengembangan Karakter



Kurikulum Merdeka juga lebih fokus pada pengembangan karakter siswa, di mana siswa diajarkan untuk menjadi individu yang memiliki sikap yang baik, bermoral, dan memiliki nilai-nilai yang positif.


Dalam kurikulum sebelumnya, pengembangan karakter siswa tidak mendapat perhatian yang cukup, sehingga banyak siswa yang lebih fokus pada pencapaian akademik saja.

Dengan fokus pada pengembangan karakter, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk membantu siswa menjadi individu yang lebih baik secara holistik, sehingga mereka dapat menjadi kontributor yang positif bagi masyarakat.


Kesimpulan


Kurikulum Merdeka memiliki banyak perbedaan dengan kurikulum sebelumnya, yang menempatkan siswa sebagai pusat dari proses pembelajaran dan memberikan kebebasan pada siswa dalam memilih materi pelajaran yang ingin dipelajari. Selain itu, Kurikulum Merdeka juga lebih fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21, pembelajaran yang kontekstual, pembelajaran yang bersifat kolaboratif, evaluasi yang lebih holistik, penerapan teknologi, dan pengembangan karakter siswa.

Kurikulum Merdeka diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih siap menghadapi tantangan di masa depan dan menjadi individu yang lebih baik secara holistik. Untuk itu, diperlukan dukungan dari seluruh pihak, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat secara luas, untuk memastikan keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka di Indonesia.






#kurikulummerdeka
#merdekabelajar 
#kurikulum2013
#kurikulumsebelumnya
#perbedaankurikulummerdekadanmerdekabelajar

Related Posts
Widayanti Rose
Teacher, Writer, bussiness women, and Trainer

Related Posts

Post a Comment